MOTOR STARTER
A. Pendahuluan
Motor starter yang
dipergunakan pada automobile
dilengkapi dengan magnetic switch
yang memindahkan gigi yang berputar (gigi pinion)
untuk berkaitan atau lepas dari ring gear
yang dipasangkan mengelilingi fly wheel
yang dibaut pada poros engkol. Motor starter digolongkan menjadi dua tipe,
yaitu motor starter konvensional dan motor starter reduksi.
Untuk dapat
menghidupkan motor diperlukan putaran minimum yang cukup, jika kebutuhan
putaran minimum tidak tercapai maka motor (engine)
akan gagal start (tidak dapat
dihidupkan). Secara umum putaran minimum yang diperlukan agar proses pembakaran
dalam motor mobil dapat berlangsung adalah sebagai berikut :
Motor bensin |
Motor diesel injeksi langsung |
Motor diesel injeksi tidak langsung |
60-90 rpm |
80-120 rpm |
60-140 rpm |
B. Fungsi Motor Starter
Motor starter merupakan alat yang akan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros engkol.
C. Komponen-Komponen Motor Starter
Komponen motor starter diantaranya : yoke & pole core, field coil, armature & shaft, brush, armature brake, drive lever, starter cluth, sakelar magnet (magnetic switch).
Gambar 1. Starter Kenvensional |
Gambar 2. Starter Reduksi |
1. Yoke & Pole Core
Yoke
dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
Gambar 3. Yoke & Pole Core |
2. Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkitkan medan magnet. Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.
Gambar 4. Field Coil |
3. Armature & Shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Gambar 5. Armature & Shaft |
4. Brush
Brush
dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari
field coil ke armature coil langsung ke
massa melalui komutator. Umumnya
starter memiliki empat buah brush,
yang dikelompokkan menjadi dua.
a. Dua buah
disebut dengan brush positif.
b. Dua buah
disebut dengan brush negatif.
Gambar 6. Brush |
5. Armature Brake
Armature
brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
Gambar 7. Armature Brake |
6. Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
Gambar 8. Drive Lever |
7. Starter Cluth
Starter
cluth berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter cluth juga berfungsi sebagai
pengaman dari armature coil bilamana
roda penerus cenderung memutarkan pinion
gear.
|
Gambar 9. Starter Cluth |
8. Sakelar
Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan
melepaskan pinion ke/ dari roda
penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor
starter melalui terminal utama.
Gambar 10. Magnetic Switch |
D. Cara Kerja Motor Starter
1. Saat
Starter Switch ON
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa dan lain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak ke arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut :
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relatif kecil
maka armature berputar lambat dan
memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kejadian
ini kontak plate belum menutup switch.
Gambar 11. Pada saat Starter Switch ON |
2. Saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring, kontak plate akan
mulai menutup main switch, pada saai
ini arus akan mengalir sebagai berikut :
Pada terminal C ada arus, maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil ke armature menuju ke massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup ring gear akan memutarkan armature melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
Gambar 12. Saat Pinion Berkaitan Penuh |
3. Saat Starter Switch OFF
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi OFF, dan main switch dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Oleh karena starter switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari
terminal C. Sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gaya
magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling
menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter cluth
dan pinion gear terlepas dari
perkaitan.
Gambar 13. Pada Saat Starter Switch OFF |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar