Fungsi dan Komponen Sistem Pengisian

 

   

SISTEM PENGISIAN

Perlengkapan mobil yang membutuhkan tenaga listrik makin hari makin bertambah. Kalau biasanya kebutuhan tersebut hanya meliputi sistem penerangan lampu-lampu, alat-alat pengukur bensin penunjuk arah, penghapus kaca dan radio, maka sekarang di pasang juga tape recorder dan AC (Air Conditioning). Dengan generator kebutuhan tersebut sudah tidak terpenuhi lagi sehingga baterai akan lebih cepat menjadi kosong. Sebagai pengganti di pakai altenator .Alat ini menghasilkan arus listrik bola balik (AC), karena itu di sebut juga Generator AC.

Untuk keperluan pengisian baterai dan melayani alat-alat lain di perlukan arus searah (DC). Karena itu, arus listrik yang di hasilkan alternator ini perlu di rubah menjadi arus searah dengan alat yang di sebut rectifier atau diode. Kapasitas dari altenator adalah 30 sampai 60 Amper, tergantung kepada kebutuhan pemakaian.

Sebuah  altenator  terdiri  dari  sebuah  bagian-bagian  yang  sama  seperti generator,  tapi  dengan  cara  kerja  yang  berbeda  .  Sebagai  pengganti  medan magnit  di  sebut  rotor,  merupakan  bagian  yang  berputar  dan  sebagai  angker adalah  stator  yang  tidak  berputar.  Rectifier  yang  merubah  arus  bolak  balik menjadi  arus  searah  dapat  di  bandingkan  dengan  komutator  dan  sikat  arang pada  generator DC.Silikon diode rectifier yang di pakai banyaknya 6 buah, terdiri dari 3 positif diode dan 3 lain nya negative diode. Diode tersebut di pasang pada dinding  rumah  altenator,  di  hubungkan  pada  gulungan  pada  stator,  dan  pada bagian  luar  dengan  terminal  altenator.  Dengan  demikian  arus  listrik  AC  yang  di bangkitkan  pada  gulungan  stator  tersebut,  setelah  keluar  dari  altenator  sudah berbentuk  arus  searah.  Di  samping  itu  diode  juga  berfungsi  sebagai  pemutus arus,  sehingga  motor  yang  memakai  altenator  tidak  lagi  memerlukan  pemutus arus.



Gambar 1. Alternator

Keterangan :

1. Dioda

2. Plat dudukan diode

3. Cincin gesek

4. Kumparan pembangkit (stator)

5. Bearing depan.

6. Kipas pendingin.

7. Rotor (kumparan medan)

8. Sikat arang

9. Bearing belakang

10. Rumah stator

   Fungsi Bagian Alternator

    a.  Rotor

    

Gambar 2. Rotor

Rotor tersusun dari inti magnit ( pole core ) field coil atau juga disebut rotor coil, slip ring dan rotor shaft. Field coil tersebut digulung dengan cara penggulungan yang arahnya sama dengan putaran, dan masing –masing ujungnya dihubungkan pada slip ring. Kedua pole core tersebut dipasangkan pada masing-masing ujung dari gulungan dan juga sebagai pembungkus kumparan rotor. Magnetic flux adalah hasil dari aliran arus yang meliwati kumparan dansatu kutub menjadi kutub Utara (U) dan yang lain menjadi kutub Selatan (S). Slip ring dibuat dari logam baja putih (stainless steel) dengan penyelesaian yang halus untuk kontak (hubungan) brush pada permukaannya. Slip ring dipisahkan dari poros rotor (rotor shaft).

    b. Stator

Gambar 3. Stator

Stator disusun dari stator core dan kumparan stator (stator coil). Stator dilindungi bagian depan dan bagian belakang dari frame. Stator coil terdiri dari kawat tembaga yang dilapisi dengan lapisan tipis yang bersifat sebagai insulator. Di bagian dalam ada slot-slot yang mana terdiri dari 3 kumparan yang bebas ( independent ). Inti stator bertugas sebagai saluran garis-garis gaya magnet dari pole core ke hasil yang efektip stator coil.

c.   Diode


Gambar 4. Diode

Diode terdiri atas diode position dan diode negatip. Tiap tiga diode diikat dam masing –masing pemegang diode. Arus yang dibangkitkan oleh alternator dikirim dari sisi pemegang positip dan juga ujung dari framenya semua terisolasi.selamapenyearahan, diode-diode akan memnjadi panas selanjutnya diode holders bertindak meradiasikan panas ini dan menjegah diode dari panas yang berlebihan.








 







  


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

teknik otomotif

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.